Bupati Enrekang, Muslimin Bando menghadiri acara marrangan atau berburu hama babi hutan yang merusak tanaman warga di Desa Bambapuang, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.

Kegiatan ma’rangan atau berburu itu diikuti oleh ribuan peserta yang menjadi penutup sebelum memasuki musim tanam.

Babi hutan menjadi hama bagi petani wilayah Kabupaten Enrekang, mamalia bertaring panjang ini menjadi musuh petani karena merusak tanaman.

Bahkan jika tidak diantisipasi dapat menjadikan petani gagal panen.

Dalam kesempatan itu, Muslimin Bando mengatakan, masyarakat pemburu hama babi adalah pahlawan pangan Enrekang.

"Keberhasilan produksi tanaman jagung, padi, ubi, sayuran dan tanaman lainnya tidak terlepas dari kegiatan ma’rangan ini," kata Muslimin Bando, Senin (9/12/2019).

Menurut Muslimin, berburu yang dilakukan warga dengan bersenjatakan tombak, senapan dan ratusan anjing pemburu oleh kaum pria.

Momentum ini dijadikan ajang bersilaturahmi dan berkumpul dengan seluruh komunitas ma’rangan dari perwakilan 12 kecamatan yang ada di kabupaten Enrekang.

“kegiatan ini jadi penutup perburuan massal hama babi liar di tahun 2019, dan akan tetap menjadi agenda rutin pada tahun berikutnya dengan system bergilir di setiap kecamatan,” ujarnya.

Sementara warga Desa Bambapuang, Abd Rais mengatakan, setelah berkumpul, warga lalu menentukan lokasi yang akan menjadi sasaran berburu.

"Setelah itu anjing dilepaskan dan warga mengikuti anjing dari belakang sampai ketemu babi," kata Rais menambahkan.

Daftar peserta ma’rangan atau berburu yang terdata dari perwakilan kecamatan, menyebutkan perburuan massal hama babi mencapai 2500 orang dengan jumlah anjing pemburu sebanyak 250 ekor.